Kalausesuatu yang baik ini benar untuk manusia dalam tingkatan kodrat, maka ini juga benar untuk Tuhan dalam tingkatan adi kodradi ( supernatural ). Tuhan juga menciptakan mahluk dalam berbagai tingkatan dari 1) para malaikat yang murni spiritual, 2) manusia yang terdiri tubuh dan jiwa, 3) binatang, tumbuhan, dan segala macam yang ada di alam
Kebetulanada dua orang yang tidak hadir di sidang ini, Yang Mulia, yang mengedarkan tanda tangan, Yang Mulia. "Pengaturan Pasal 64 ayat 1b UU PPP, metode omnibus yang diatur dalam norma a quo
AlQuraan dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan supaya mereka bertakwa.(QS. Az-Zumar: 28) Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan bahwa Allah menegaskan bahwa kitab-Nya itu berbahasa arab, di semua ayat yang dibacakannya. Bahkan Allah menafikan semua bahasa yang bukan arad di dalam kitab suci-Nya itu dalam 2 ayat yang lain:
Suratrekomendasi adalah surat yang dibuat oleh seorang pimpinan berwenang untuk memberi keterangan atas suatu pribadi atau organisasi. Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Mengenai kesanggupan atau tidak pada beberapa kasus mungkin bisa disampaikan secara lisan. Atas waktu dan kesempatan yang diberikan Bapak Ibu saya ucapkan
Seorangyang kecil dalam ayat ini diartikan dalam makna yang luas yaitu orang yang diremehkan di masyarakat atau orang yang tidak dianggap oleh masyarakat. Keramah tamahan dan penyambutan merupakan bagian penting dari pemberitaan Injil, dan hal itu dapat kita mulai dengan menyambut “orang-orang kecil” yang ada disekitar kita.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. ILMU fisika, biologi, falak, dan kimia telah menunjukkan kepada kita bahwa dunia diciptakan dengan aturan-aturan dan ukuran-ukuran yang rapi. Tidak ada tempat bagi sesuatu yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan mengikuti hukum-hukum yang telah Allah ciptakan di alam semesta ini. “… dan, Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” QS Al Furqaan2 BACA JUGA Prestasi Bukanlah Kebetulan “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” QS Al Qamar49 Dan, tentu saja Allah menciptakan semua ini bukan tanpa tujuan. Tidak mungkin tanpa tujuan. Pasti, akan selalu ada hikmah di balik semua penciptaan ini. Namun, keyakinan akan semua hikmah ini, bukan berarti kita akan mengetahuinya. Karena keterbatasan ilmu manusia, bisa saja hikmah-hikmah itu masih tersembunyi, tidak terungkap oleh pandangan manusia yang terbatas ini. “… mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. ” QS. An Nisaa’19 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS. Al Baqarah216 Dan, keterbatasan ini pun memberikan hikmah yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Tidak semuanya harus ada jawaban, yang perlu kita yakini adalah semuanya demi kebaikan kita. Dalilnya sudah jelas dan sudah kita hafal bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kadang kita berusaha keras, namun hasil seolah tidak kunjung datang, seolah-olah sebab itu hanyalah pandangan kita yang terbatas. Strategi, taktik, dan rencana matang tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Bisa jadi, Allah telah menyiapkan yang lain yang pastinya akan lebih baik dari itu. “… Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.” QS Ath Thalaaq1 “Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. At Takwir29 Jika kita berikhtiar, maka itu semata-mata karena memenuhi perintah Allah. Manusia hanya berusaha, sedangkan Allah yang menentukan akibat dan hasilnya. Dan harus kita yakini bahwa akibat dan hasil yang dipilihkan Allah bagi kita adalah yang terbaik. BACA JUGA First Chance Jika demikian, mengapa kita harus takut dan khawatir dalam menjalani hidup? Bukankah semuanya untuk kebaikan kita sendiri. Pahit mungkin terasa pahit yang kita alami. Kita tidak menyukai. Kita membencinya. Padahal boleh jadi itu yang terbaik bagi kita. Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini. Yang sering mengeluh dengan pemberian-Mu. Yang sering lupa bahwa Engkau memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan, mulai detik ini saya merasa tentram terhadap rahmat Allah, keadilan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan ilmu-Nya. Hidup yang lebih tenang karena “melihat” peran Allah dalam setiap peristiwa dan setiap urusan. Hidup yang tenang, karena hidup dalam lindungan dan pemeliharaan Allah. [] SUMBER MOTIVASI ISLAMI
KEBETULAN, kata yang sering diucapkan orang. Dipikir orang aja, segala yang terjadi di luar rencana dianggap kebetulan. Terjadi secara tiba-tiba, dianggap kebetulan lagi. Kemarin dia miskin, sekarang dia kaya katanya kebetulan. Kemarin dia jadi preman, sekarang jadi ustadz dibilang kebetulan. Kemarin masih di kampong, sekarang jadi presiden dan tinggal di kota juga katanya aja, semua dibilang kebetulan. Terus, kalo ada orang hari ini masih HIDUP, besok MENINGGAL juga kebetulan? Mikir! tau ya, kenapa sih orang suka ngegampangin pikirannya sendiri? Suka membenarkan anggapannya yang subjektif? Seolah, kita tahu banyak tentang apa saja. Dan setelah terjadi, semua dianggap kebetulan. Maaf ya, ini bukan kamu lho, ini orang kenapa kita terlalu gampang bilang KEBETULAN?Banyak orang yang sangat toleran dengan kata "kebetulan". Hampir sebagian besar yang terjadi pada hidup kita tanpa direncanakan selalu dianggap "kebetulan". Dengan tegas, kita harus bilang, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Ayo bilang, tidak ada yang kebetulan dalam hidup aja yang terjadi, itu sudah direncanakan. Oleh siapa? Bukan kita manusia. Tapi Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Dia-lah pemilik rencana semua ini. Kita masih bisa hidup, masih bernafas dan sebagainya itu adalah kuasa Allah. Ada "sang pemilik" rencana hidup kita. Ingat ya, gak ada yang kebetulan. Kita aja sebagai manusia yang sering hanya logika dan akal manusia yang beranggapan ada "kebetulan" dalam hidup kita. Kebetulan itu cuma bahasa manusia. Sesuatu yang tiba-tiba terjadi, dan berubah seketika dianggap kebetuan. KEBETULAN itu cuma bahasa ketidaksanggupan manusia dalam memahami kesengajaan Allah. Manusia yang gak sanggup menerima kesengajaan dong renungkan Pernahkah, saat kamu duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba kamu terpikirkan ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang? Itu adalah Allah, yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk hatimu. Pernahkah, saat kamu sedang sedih, mungkin kecewa tetapi tidak ada satu orang pun yang dapat kamu jadikan tempat curahan hati? Itulah saat di mana Allah sedang rindu pada kamu dan ingin agar kamu berbicara pada-Nya. Pernahkah, saat kamu tanpa sengaja memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu dan tiba-tiba orang itu muncul atau dia menelponmu? Itu adalah kuasa Allah yang ingin menghibur kamu. Pernahkah, saat kamu mengharapkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kamu inginkan tiba-tiba kamu bisa mendapatkannya, enatah jalannya seperti apa? Itu adalah Allah yangsedang mendengar suara batin kamu dan memberikannya sebagi hasil dari benih kebaikan yang kamu taburkan sebelumnya. Pernahkah, saat kamu berada dalam situasi yang sulit, merasa buntu, kosong dan tidak menyenangkan? Itu adalah saat di mana Allah mengizinkan kamu diuji, supaya kamu menyadari keberadaan-Nya. Allah ingin mendengar rintihan dan doa kamumu. Mungkin, selama ini kamu sudah mulai melupakan-Nya demi kesenangan dunia. Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan dalam hidup manusia. Terlalu mudah bagi Allah untuk mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya di saat manusia merasa dirinya gak mampu. Logika manusia terbatas, akal pikiran manusia yang pintar pun tak mampu menguak isi alam. Kalo kamu bilang kebetulan, itu adalah bahasa ketidaksanggupan manusia menerima kesengajaan kamu setuju gak? Jawab dong, jangan ngangguk kamu mau bilang juga kalo tulisan ini hanya iseng ada di sini…?Tidak, sekali lagi tidak. Tidak ada yang kebetulan. Dalam hidup kita, dalam hidup kamu, dan apapun yang terjadi di sekitar kita, sungguh tidak ada yang coba hari ini, kamu sedikit saja merenung. Menundukkan kepala. Tenangkan diri. Lalu, rasakan kehadiran-Nya, pejamkan mata kita dan dengarkan suara-Nya yang berkata "Jangan Khawatir, AKU ada di sini bersamamu..!" “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
Yohanes 41-26 Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya. Yohanes 413-14 Kita cukup sering berhadapan dengan peristiwa yang tidak terduga di dalam hidup ini. Lalu kita berkata, “Aduh, kok bisa kebetulan gini yah... ketemu kamu di sini, padahal kita nggak janjian!” Dan masih banyak peristiwa lainnya yang kita katakan kebetulan. Peristiwa-peristiwa itu berbanding terbalik dengan rencana Tuhan. Melalui peristiwa perjumpaan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria, kita melihat tidak ada kata kebetulan dalam kamusnya Tuhan. Sebuah perjumpaan biasa di pinggir sumur yang menghasilkan perubahan luar biasa di dalam diri perempuan Samaria ini. Agenda Yesus jelas untuk mengubahkan perempuan Samaria itu. Di ayat 4 dituliskan Ia Yesus harus melintasi daerah Samaria. Letak Samaria memang berada di antara Yudea dan Galilea tetapi bukan berarti satu-satunya jalan yang bisa dilalui untuk menuju ke Galilea. Bagi orang Yahudi, mereka biasanya tidak akan memilih jalan yang melewati Samaria karena mereka membenci orang Samaria. Apa istimewanya perempuan Samaria yang ditemui Yesus ini? Tidak ada. Justru sebaliknya, hidupnya kacau. Pada ayat 6 dan 7 disebutkan bahwa perempuan ini mengambil air di siang bolong, seorang diri karena malu. Ia memiliki kehidupan yang jauh dari bahagia. Ia menikah sampai lima kali dan saat itu hidup dengan laki-laki yang bukan suaminya. Akar permasalahan perempuan tersebut adalah dosa dan ini masalah yang tidak bisa diselesaikannya sendiri. Karena itulah Yesus datang dalam kasih untuk mengubahkan hidupnya. Kehidupan perempuan Samaria berubah jauh ketika berjumpa dengan Yesus dan pada akhirnya bisa dengan spontan menyaksikan kebesaran-Nya. Yesus pun sangat mengasihi kita. Perbuatan kita mungkin tidak lebih parah dari perempuan Samaria tersebut, tetapi status kita sama, yaitu orang berdosa. Kalau kita mengenal dan bisa percaya Yesus bukan karena kebetulan, ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan di dalam rencana-Nya yang agung. Kalau kita sungguh mengakui hidup kita sudah ada di dalam Yesus maka cara hidup kita pun haruslah sungguh berubah. Beryukurlah atas kasih anugerah-Nya, yang tidak secara kebetulan telah menyelamatkan dan menebus dosa-dosa kita. TIDAK ADA PERISTIWA KEBETULAN DI DALAM RENCANA TUHAN ATAS KEHIDUPAN ANDA.
Posted on Minggu, 11 Agustus, 2019 by saatteduh – Santapan Harian Scripture Union Indonesia. – Baca 1 Samuel 91–1016 Hidup itu misteri, tidak mudah ditebak. Namun satu hal yang pasti, Allah berkuasa memerintah dan menata segala sesuatu. Tidak ada kebetulan dalam hidup ini karena Allah bekerja dalam segala sesuatu. Kisah Saul yang diurapi oleh Samuel memberitahukan bahwa hidup ini tidak kebetulan. Kish, ayah Saul, kehilangan keledai-keledai betinanya. Ia kemudian menyuruh Saul mengajak seorang bujangnya untuk mencari keledai-keledai tersebut. Di tengah jalan, si bujang mempunyai ide untuk menanyakan kehilangan mereka itu kepada Samuel. Akhirnya, mereka bertemu dengan Samuel, lalu Samuel mengurapi Saul menjadi raja. Sebelum mengurapi Saul, Samuel menceritakan petunjuk Allah tentang siapa yang harus ia urapi. Ayat 15-18 jelas menunjukkan bahwa peristiwa kehilangan keledai dan perintah Kish kepada Saul untuk mencari keledainya bukanlah hal yang kebetulan. Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk menggenapi rencana-Nya. Dan rencana Allah pasti mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Memang, rencana Allah dapat tampak seolah kebetulan. Untuk menyadari dan mengetahui semua itu, dibutuhkan relasi yang dekat dengan-Nya dan kepekaan. Samuel selalu hidup dekat dengan Allah. Ia mempunyai kepekaan dan hikmat dalam mendengarkan suara-Nya. Sedari muda, Samuel sudah melatih telinganya untuk peka terhadap firman Allah. Allah senantiasa memberi petunjuk kepadanya. Di tengah zaman yang penuh hiruk pikuk dan tantangan ini, kita diajak untuk peka terhadap apa yang terjadi. Allah ingin kita senantiasa berdialog dengan-Nya dan merenungkan ”Apa kehendak Allah atas segala peristiwa yang sedang dihadapi.” Satu hal yang pasti, dalam segala keadaan, Allah hendak mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi-Nya. Ia ingin menyatakan kasih-Nya bagi kita semua, baik melalui peristiwa yang baik maupun yang tampaknya menyakitkan. Doa Tuhan, tolonglah kami untuk mengetahui kehendak-Mu melalui segala sesuatu yang terjadi. [MH] Beri peringkat Filed under Renungan Harian
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Benar kata Ibukku bahwa belajar itu tiap detik, bahwa membaca itu tidak hanya buku. Dan dengan diam, aku ternyata bisa menyimak, berusaha mengambil pelajaran -tentu saja yang sesuai dengan kapasitas otakku. Semua dimulai ketika aku mengambil mata kuliah Teaching Prose ketika di bangku Pasca Sarjana. Grandma Roembilin, dosenku ketika itu, meminta aku dan teman teman untuk membaca dan mendiskusikan satu novelette yang ditulis oleh Mitch Albom. Dari sekian banyak karya si pengarang, Grandma memilihkan "The Five People you meet in Heaven". Diksi yang mudah dicerna, cara bercerita yang tidak biasanya membuat aku senang membaca novelette tersebut. Namun ternyata kisah yang pendek itu, mendadak menjadi buku filsafat tebal. Kata kata ringan berubah menjadi luar biasa berat dalam makna. Pikir dan hatiku langsung terikat pada mini novel tersebut. Semua kalimat didalamnya mengandung filosofi hidup. Semuanya menjadi kalimat kalimat kutipan favoritku. Salah satunya adalah yang ini. “There are no random acts...We are all connected...You can no more separate one life from another than you can separate a breeze from the wind...” ― Mitch Albom, The Five People You Meet in Heaven Membayangkan bahwa semua kejadian dalam hidup kita ini bukanlah kejadian yang ngawur, bahwa tidak ada itu yang namanya kebetulan, adalah sesuatu yang awalnya membingungkan. Apalagi memahami bahwa jaring hidup kita terkoneksi dengan hidup mahluk lain. Ini karena mataku di depan sehingga aku terbiasa menatap ke depan. Tidak menyadari -atau seringkali lupa- bahwa dibelakangku ada garis hidupku yang lalu. Bahwa disamping kiri kananku, bahkan atas bawahku, ada kehidupan kehidupan yang lain dari mahluk mahluk yang itu lah yang merajut benang benang peristiwa dalam hidupku. Semuanya itu lah yang menjadi lantaran aku yang sekarang, yang sekarang ini sampai di titik semua pikiran pikiran ini akhirnya bertaut. Kitab "Al Ibriiz" yang aku kaji beberapa waktu terakhir -sebagai pelarian atas peristiwa peristiwa penghancur hati yang terjadi dalam hidupku beberapa tahun terakhir ini, memaktubkan hal yang sama. Hantaman keras pada diriku! Agamaku mengaturnya. Kitabku menuliskannya. Tuhanku menjelaskannya. Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an, "... Allah mengatur urusan makhluk-Nya." ar-Ra'd 2. Dalam ayat lain dikatakan, " dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula...." al-An'aam 59. Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an, "Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." al-Qamar 49 "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." al-Hadiid 22 Duh Gusti! Siapapun dia yang masuk dalam hidupku, sebesar ataupun sekecil apapun peranannya, adalah sudah dituliskan, Apapun peristiwa yang terjadi dalam hidupku, sepenting ataupun seremeh apapun, adalah juga sudah dituliskan. Apa yang harus aku khawatirkan? Jika aku dibuatNya begini, menjadi seperti ini, di jalan ini, maka ini bukanlah trial dan errornya Tuhanku atas hidupku. Bukan lahan coba coba bagi Dia untuk hidupku. Sekuat apapun aku menolak dan menghindar, bila itu sudah disahkan atas hidupku, maka bagaimanapun caranya hal itu akan tetap terjadi jua. Begitupun sebaliknya. Karenatidak ada selembar pun daun yang jatuh tanpa ijin Tuhan. Lihat Cerpen Selengkapnya
ayat tentang tidak ada yang kebetulan