AyatAyat Al-Qur'an dan hadis-Hadis Tematik Tentang Uang Dan Pembiayaan In general money is part of wealth, jewelry and happiness in the world. Money is everything that is widely accepted as a medium of exchange, while it functions as a standard measure of the value of prices and media for the storage of wealth.
Ayat tersebut turun kepada Ahlul kitab ketika Nabi Saw bertanya pada mereka tentang sesuatu, lalu mereka menyembunyikannya dan memberitahukannya dengan selainnya dan mereka berkata bahwa mereka telah memberitahukan pada nabi dan mereka minta dipuji atas demikian itu ". (HR. bukhari dan Muslim) Contoh kedua : Allah Berfirman :
Hartadan Uang dalam Terminologi Al Quran. Dalam Al Quran ada dua bahasa yang berkaitan dengan harta, diantaranya; 1. Khoir, dalam QS. Al Baqarah ayat 180. كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ
Ayatayat Al-Qur'an tersebut juga menunjukkan bahwa Allah Maha Tinggi, dengan kebijaksanaan-Nya, menciptakan emas dan perak untuk digunakan, di antara benda-benda yang lain, sebagai uang. Siapapun yang buta terhadap fakta yang jelas ini dengan menolak hal tersebut maka dia harus menyiapkan dirinya untuk mempertahankan pendapatnya pada Hari
5 Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 276. يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ. Artinya: Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Tahukah Anda, ternyata di dalam Al-Qur’an juga disinggung tentang transaksi berjangka? Transaksi berjangka itu adalah transaksi jual beli yang disertai keniscayaan adanya jeda waktu penyerahan antara barang dan harga. Bagaimana Al-Qur’an menyinggung masalah ini? Simak ulasan berikut! Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 282, Allah SWT telah berfirman يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَٱكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِٱلْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ ٱلَّذِى عَلَيْهِ ٱلْحَقُّ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ Artinya,“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya. Hendaklah ia menulis. Hendaklah orang yang berhutang itu mengimla’kan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Janganlah ia mengurangi sedikitpun dari hutangnya,” Surat Al-Baqarah ayat 282. Ketika membaca ayat ini, ada perintah yang menarik dari Allah kepada para niagawan yang beriman dan bertaqwa, bahwa ketika melakukan akad muamalah yang niscaya ada jeda waktu yang menyertainya, maka hendaklah ia menulis. Tentu perintah menulis di sini, bukan suatu kebetulan semata. Ada rahasia di balik perintah syariat agar melakukan pencatatan transaksi tersebut. Setidaknya, ada beberapa hikmah dari perintah menulis ini, yaitu Tulisan dapat dijadikan sebagai alat bukti kecermatan Tulisan yang dibuat dengan benar, tidak akan pernah berubah seiring adanya jeda antara waktu kejadian dan beberapa waktu ke depan saat catatan itu dipergunakan. Umumnya manusia mudah lupa disebabkan daya ingatnya terbatas, namun dengan tulisan, ingatan yang terlupa tersebut bisa dikembalikan lagi ke dalam memori penulisnya. Masih banyak lagi hikmah dari tulisan. Bahkan di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Kitab Tarikh Baghdad wa Dzuyulih, sahabat Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda قيدوا العلم بالكتاب Artinya, "Ikatlah ilmu dengan tulisan,” Takrikh Baghdad wa Dzuyulih, juz X, halaman 48. Perintah Nabi Muhammad SAW sudah barang tentu merupakan penghargaan akan betapa nilai pentingnya sebuah tulisan. Perintah Mencatat Transaksi dan Tabiat Pasar Berjangka Di dalam teks Surat Al-Baqarah ayat 282 di atas, secara terang disampaikan adanya transaksi yang meniscayakan adanya al-ajal jangka waktu. Transaksi yang disertai ajal ini, dalam fiqih dikenal dengan istilah akad bai’ al-ajal jual beli tempo, jual beli salam order, dan akad istishna’ inden. Dalam konteks Syafiiyah, istishna’ sering juga disebut dengan akad bai’ ainin ghaibah maushufah fidz dzimmah. Inti dasarnya adalah sama, yaitu inden barang sehingga barangnya belum ada namun bisa ditunjukkan spesifikasinya. Di era modern ini, salah satu transaksi yang disertai dengan jangka waktu ini, dikenal dengan istilah transaksi berjangka. Tempat melakukan transaksi dikenal dengan istilah Pasar Berjangka. Pelaksanaan transaksinya sering kita sebut sebagai trading niaga/tijarah. Karena meniscayakan adanya jeda waktu penyerahan antara harga dan barang, yang mana barang tersebut terdiri atas surat-surat berharga auraq al-maliyyah, maka karakter pasar berjangka ini sudah pasti berbeda dengan karakter pasar tradisional. Itu sebabnya, dalam pasar berjangka meniscayakan keterikatan dengan perintah mencatat transaksi, sebagai bagian dari mitigasi risiko kerugian dharar yang mungkin ditimbulkannya. Setidaknya, dengan mencermati adanya jangka waktu penyerahan harga dan barang, maka mitigasi risiko pasar berjangka itu meliputi beberapa hal, antara lain Efek samping terhadap biaya penyerahan harga dan barang. Efek samping terhadap timbulnya pembengkakan biaya pada modal. Efek samping terhadap timbulnya pembengkakan capaian keuntungan. Menimbang adanya efek samping tersebut, maka itu sebabnya syariat juga melegitimasi sahnya akad jual beli kredit bai’ al-taqshith yang sudah barang tentu harga jadinya akan berbeda dengan jual beli secara kontan disebabkan adanya jeda jangka waktu penyerahan. Untuk memudahkan memahami risiko pasar berjangka tersebut, berikut ini penulis hadirkan ilustrasi untuk memudahkan pemahaman. Sebagai contoh transaksi berjangka di sekeliling kita adalah transaksi lewat aplikasi M-Banking dan ATM. "Suatu misal, Anda pinjam uang ke teman Anda, dan Anda diserahi duit secara kontan. Sebut misalnya uang itu adalah 100 ribu. Lalu teman Anda mengembalikannya dengan jalan melakukan transfer ke rekening Anda. Umumnya, biaya transfer antarrekening adalah Pernahkah kita berpikir bahwa ada biaya sebesar sebagai kelaziman dari akad pembayaran utang lewat mesin ATM atau transfer antarperbankan? Biaya ini merupakan urf yang berlaku dalam transaksi transfer antar rekening perbankan tersebut, dan kadang luput dari perhitungan banyak pihak. Padahal, biaya tersebut secara zhahir bersifat menambah besaran pembayaran nominal utang. Iya, bukan? Jika diputus memakai urf yang berlaku di pasar tradisional, maka akad di atas bisa dipandang sebagai riba al-qardli. Mengapa? Sebab pertukaran antara nilai utang sebesar 100 ribu, tidak sama dengan nominal nilai uang yang dikembalikan. Alhasil memenuhi pelanggaran terhadap illat wajibnya tamatsul sepadan dalam nominal utang dan kembalian. Zhahirnya akad adalah uang "100 ribu" kes, namun ditukar dengan uang 100 ribu+ Sebuah nominal yang secara nyata menunjukkan ketidaksepadanan tamatsul. Namun, bila diputus dengan mengacu urf transaksi berjangka, maka akad di atas masuk kategori sah. Besaran uang adalah bagian dari relasi tanggung jawab ganti rugi dhaman dari pihak yang utang ke pihak yang menghutangi. Sebab, untuk menarik uang 100 ribu dari mesin ATM, pihak yang menghutangi muqridh juga harus dipotong simpanannya karena terkena charge/biaya penarikan. Biasanya biaya ini adalah sebesar Belum lagi dengan biaya ganti rugi keringat untuk menuju ke mesin ATM. Malah, kaidah yang seharusnya berlaku adalah biaya penarikan dan keringat ini semestinya harus diganti rugi juga oleh pihak yang berhutang. Jadi, biaya itu mengalami total pembengkakan sebesar 10 ribu rupiah sehingga nominal kembalian sebesar rupiah. Nah, iya, bukan? Di Pasar Berjangka, adanya biaya yang timbul sebagai efek samping dari transaksi berjangka ini secara tidak langsung membutuhkan adanya pencatatan. Ada akad ganti rugi yang mesti berlaku dalam transaksi berjangka. Akad ini kemudian dikenal dengan istilah spread biaya transaksi. Iya, kalau nominalnya sedikit sih nggak masalah. Kita umumnya merelakan saja. Apalagi dengan tetangga atau kawan baik. Namun, dalam tradisi pasar berjangka, yang mana hal itu harus terjadi secara berulang dan meniscayakan terjadinya pengeluaran sampingan, maka nominal itu menjadi wajib diperhitungkan sebagai langkah antisipasi terhadap kerugian. Jangan-jangan dari sisi jual belinya, dan kasus niaganya, sebenarnya pihak tradernya untung. Namun, ternyata karena meniscayakan adanya pengeluaran akibat spread, nilai pengeluaran akibat spread ternyata lebih besar dari keuntungan yang didapat trader. Akhirnya, pihak trader tetap dipandang sebagai rugi loss. Seorang niagawan sejati, dan bermental tajir, sudah barang tentu akan memperhatikan spread biaya sampingan itu. Dia akan menghitungnya dan mengalkulasinya dengan rinci, sebelum menyesal karena merasa dirugikan. Padahal aslinya bukan rugi niaganya, namun ongkosnya yang menghabiskan keuntungan yang seharusnya ia dapatkan. Mengalkulasi secara rinci, adalah bagian yang diperintahkan oleh Allah SWT dan disinggung dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 di atas. Allah SWT memang menyampaikan secara tekstual sebagai perintah “tulislah!”. Namun, karena konteks ayat menceritakan soal transaksi, maka niscaya juga terjadi pemaknaan lain, yaitu “Cermati! Teliti! Kalkulasi! Sertakan biaya-biaya lain sebagai pengeluaran!” Begitulah kira-kira aplikasinya di lapangan. Bagaimana menurut Anda? Ustadz Muhammad Syamsudin, Peneliti Bidang Ekonomi Syariah-Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.
Ajaran Islam menempatkan harta benda dalam jajaran lima kemaslahatan dasar. Sebab, harta merupakan salah satu kepentingan yang mendasar dalam kehidupan Islam juga menempatkan harta benda sebagai ujian bagi manusia. Ini seperti ditegaskan surah Al-Taghaabun ayat 15, yang artinya, “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu ….”Di satu sisi, hak kepemilikan seseorang atas harta benda tetap dihormati dan dilindungi. Akan tetapi, di sisi lain harta benda itu pada hakikatnya merupakan titipan dari Allah SWT. Sebab, Dialah Yang Mahamemiliki. Maka dari itu, seorang insan harus memanfaatkan harta bendanya sebagaimana diperintahkan Allah Nabi Muhammad saw tengah menderita sakit dan menjelang ajalnya, beliau hanya memiliki uang tujuh dinar. Khawatir kalau sampai meninggal dunia uang tersebut masih berada di tangannya, Nabi SAW pun menyuruh menyedekahkan seluruh uang itu kepada fakir miskin.”Bagaimana nantinya jawab Muhammad kepada Tuhannya, sekiranya ia menghadap Allah sedangkan uang itu masih ada di tangannya,” kata Rasulullah saw pergi meninggalkan dunia fana ini menghadap Allah SWT tanpa meninggalkan uang sepeser SAW tidak meninggalkan sesuatu harta benda kepada siapa pun, termasuk kepada keluarganya. Sekalipun demikian, Nabi secara cemerlang telah meninggalkan suri teladan dan contoh kehidupan yang mencari harta yang halal dengan mengerahkan segala potensi yang kita miliki merupakan perintah Allah SWT kepada setiap hamba-Nya, karena prinsipnya manusia akan mendapatkan melainkan apa yang dia usahakan an-Nazm 39.Ketika usahanya maksimal maka ia pun akan mendapatkan hasil yang maksimal, demikian pula sebaliknya. Ketika seseorang telah mendapatkan hasil dari usahanya yang maksimal, tentu ia akan mendapatkan hasil dari kerja kerasnya berupa harta yang halal, selanjutnya ia gunakan dalam memenuhi kebutuhan dengan penggunaan harta kekayaan serta manfaat harta tersebut, Rasulullah SAW memberikan tuntunan sangat jelas agar seseorang dapat menggunakan hartanya, sesuai harapan setiap orang yang beriman bahwa hartanya dapat memberikan kebaikan sesungguhnya, dalam sabdanya Rasulullah SAW menyatakanعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ يقولُ العبدُ مالي مالي ، وإِنَّ من مالِهِ ثلاثًا ما أكل فأفْنَى ، أو لبِسَ فأبْلَى ، أو أعْطَى فأقْنَى ، وما سِوَى ذلِكَ ، فهو ذاهِبٌ وتارِكُهُ للناسِDari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Berkata seorang hamba Hartaku! Hartaku!Sesungguhnya kebaikan dari hartanya itu ada tiga perkara apa yang dimakannya lalu ia habis, atau apa yang dipakainya ia akan lusuh, atau apa yang diberi disedekahkan karena Allah SWT, itulah yang akan memberinya kebaikan. Adapun harta yang selainnya maka akan pergi dan ditinggalkan untuk manusia HR. Muslim.Klasifikasi harta dalam hadits di atas, hendaknya menjadi tuntunan bagi semua orang yang beriman agar memberikan prioritas pada penggunaan harta yang akan memberikan kebaikan yang sesungguhnya bagi Surat Al-Humazah Ayat 2الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙArtinya yang mengumpulkan harta dan Ringkas KemenagCelakalah orang yang sifatnya demikian, yang selalu menyibukkan diri dan berorientasi pada mengumpulkan harta benda dan menghitung-hitungnya. Dia merasa nyaman untuk menumpuk dan menghitung harta untuk menjamin kehidupannya di masa datang, dan enggan me-nunaikan hak Allah dalam hartanya KemenagAyat ini menerangkan bahwa orang yang menimbun harta juga diancam neraka karena memperkaya diri sendiri serta selalu menghitung-hitung harta kekayaannya. Hal itu ia lakukan karena sangat cinta dan senangnya kepada harta seakan-akan tidak ada kebahagiaan dan kemuliaan dalam hidup kecuali dengan ia menoleh kepada hartanya yang banyak itu, ia merasakan bahwa kedudukannya sudah tinggi dari orang-orang sekelilingnya. Dia tidak merasa khawatir akan ditimpa musibah karena mencerca dan merobek-robek kehormatan orang kecongkakannya, ia lupa dan tidak sadar bahwa maut selalu mengintainya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi sesudah mati, dan tidak pula merenungkan apa-apa yang akan terjadi atas Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, jika manusia selalu memandang luasnya langit maka tidak ada hasrat yang mampu menghentikan nafsunya kecuali mati. Dia menukilkan riwayat berikutﻋَﻦْ ﻋَﻄَﺎءٍ، ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﺑْﻦَ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻻِﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَاﺩِﻳَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻝٍ ﻻﺑﺘﻐﻰ ﺛَﺎﻟِﺜًﺎ، ﻭَﻻَ ﻳَﻤْﻸَُ ﺟَﻮْﻑَ اﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﺇِﻻَّ اﻟﺘُّﺮَاﺏُ، ﻭَﻳَﺘُﻮﺏُ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺗَﺎﺏَ»Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda “Jika manusia memiliki dua jurang berisi uang maka ia akan mencari jurang berisi uang yang ketiga. Tidak ada yang dapat memenuhi perut manusia kecuali tanah. Dan Allah menerima tobat orang yang bertobat.” HR Bukhari “Ukuran kaya bukan seberapa banyak rumahnya, seberapa tinggi gedungnya, seberapa panjang mobil terparkir di garasinya,” kata Kiai Ma’ruf. Dia mengutip hadis berikut ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﻴْﺲَ اﻟﻐﻨﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ اﻟﻌَﺮَﺽِ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ اﻟﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ اﻟﻨَّﻔْﺲِ»Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Hakikat kaya bukan dari banyaknya harta. Namun kekayaan hati.” HR Bukhari.Lantas, kata Kiai Ma’ruf, apa yang dimaksud kaya hati? Yaitu ikhlas menerima pemberian dari Allah SWT setelah berusaha ﻭاﺭﺽ ﺑِﻤَﺎ ﻗَﺴَﻢَ اﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻚَ ﺗَﻜُﻦْ ﺃَﻏْﻨَﻰ اﻟﻨَّﺎﺱِ“Ridha Allah dengan pemberian Allah, maka kamu adalah hamba yang paling kaya.” HR TirmidziKiai Maruf mengatakan, supaya selalu bersyukur lakukan hal berikutﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ اﻧْﻈُﺮُﻭا ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻔَﻞَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ، ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﻈُﺮُﻭا ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻓَﻮْﻗَﻜُﻢْ، ﻓَﻬُﻮَ ﺃﺟﺪﺭ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺗَﺰْﺩَﺭُﻭا ﻧِﻌْﻤَﺔَ اﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ»Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Lihatlah orang yang ada di bawah kalian. Dan janganlah melihat kepada orang yang di atas kalian. Hal itu lebih pantas untuk tidak meremehkan nikmat dari Allah kepada kalian.” HR Muslim.
loading...Riba merupakan salah satu perkara yang sangat dilarang dalam Islam. Foto ilustrasi/dok brainly Dosa riba sangat banyak disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an maupun Hadis Nabi. Ini menunjukkan bahwa riba merupakan perkara yang sangat dilarang dalam istilahnya, sebagian orang tentu sering mendengar riba. Merujuk pada pengertiannya, riba dalam bahasa Arab berarti ziyadah yang artinya tambahan. Sementara menurut istilah, riba dapat diartikan sebagai kegiatan melebihkan jumlah uang pinjaman berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok. Praktik ini dilarang dalam agama Islam dan menjadi sebuah hal yang dan Hadis Tentang Dosa Riba Berikut beberapa dalil dan hadits terkait dosa riba yang perlu diketahui umat Surat Al-Baqarah Ayat 278-279يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ 278 فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ 279Artinya "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba yang belum dipungut jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat dari pengambilan riba, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya." QS Al-Baqarah Ayat 278-279.2. Surat Al-Baqarah Ayat 275اَلَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوۡمُوۡنَ اِلَّا كَمَا يَقُوۡمُ الَّذِىۡ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطٰنُ مِنَ الۡمَسِّؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَالُوۡۤا اِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبٰوا ۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَArtinya "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya terserah kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." Surat Al-Baqarah Ayat 2753. Surat Ali Imran Ayat 130يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَاۡكُلُوا الرِّبٰٓوا اَضۡعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَۚArtinya "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." Surat Ali Imran Ayat 1304. Surat Ar-Rum Ayat 39وَمَاۤ اٰتَيۡتُمۡ مِّنۡ رِّبًا لِّيَرۡبُوَا۟ فِىۡۤ اَمۡوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرۡبُوۡا عِنۡدَ اللّٰهِۚ وَمَاۤ اٰتَيۡتُمۡ مِّنۡ زَكٰوةٍ تُرِيۡدُوۡنَ وَجۡهَ اللّٰهِ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُضۡعِفُوۡنَArtinya "Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya." Surat Ar-Rum Ayat 395. Hadis dari Jabir radhiyallahu 'anhuDari Jabir radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌArtinya "Rasulullah SAW melaknat pemakan riba rentenir, penyetor riba nasabah yang meminjam, penulis transaksi riba dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba". Kata beliau, semuanya sama dalam dosa." HR Muslim 15986. Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuDari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang mencelakakan". Para shahabat bertanya,"Apa saja ya Rasulallah?". "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh nyawa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan dan menuduh zina." HR Muttafaqun 'alaihi7. Hadis Riwayat Ahmad dan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً Artinya "Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali." HR Ahmad dan Al-Baihaqi dalam Syu'abul ImanDemikian sejumlah dalil dan hadits tentang dosa riba yang perlu diketahui umat muslim. Wallahu A'lam Baca Juga rhs
24/11/2020 - 3 Min Read Kalau ayat tentang manfaat, ganjaran dan pahala sedekah, dan bahwa zakat menyucikan harta kita, pasti semuanya sudah hafal, kali ya? Nah, sebenarnya masih banyak lho bertebaran ayat-ayat di Quran yang ngebahas tentang harta kita. Mau tahu? Yuk, simak di sini! Panduan Quran Tentang Keuangan 1 QS. Al-Furqan 67Panduan Quran Tentang Keuangan 2 QS. An-Nisa 34Panduan Quran Tentang Keuangan 3 Al-Baqarah 275Panduan Quran Tentang Keuangan 4 Al-Hasyr 7Panduan Quran Tentang Keuangan 5 Al-A’raf 31 Panduan Quran Tentang Keuangan 1 QS. Al-Furqan 67 “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian. ” .QS. Al Furqan 67 Ayat ini ada di bahasan Al-Quran tentang ciri-ciri hamba Allah sebagai Ar-Rahmaan. Nah, berarti bahkan cara kita mengatur keuanganpun jadi kriteria Allah untuk orang yang bisa dibilang menjadi hamba-Nya. Terlalu pelit, baik ke orang lain maupun ke diri kita sendiri, atau terlalu boros dan berlebihan, jadi hal yang nggak sesuai sama kriteria hamba yang ditentukan sama Allah. Kalau mau jadi hamba Allah, panduan mengatur keuangannya ngikutin ayat ini, ya! Panduan Quran Tentang Keuangan 2 QS. An-Nisa 34 “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain perempuan, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”. “Rajulun” laki-laki mempunyai akar bahasa yang sama dengan “rijlun” yang berarti kaki. Kesamaan akar ini menunjukkan kesamaan makna, dan dari situ rajulun bisa berarti manusia yang memiliki kaki yang kuat menopang tubuh, dan kemudahan untuk melangkah. Kalau kamu laki-laki dan sudah mengambil tanggungjawab sebagai seorang suami, kamu wajib membangun kemampuan untuk dijadikan sandaran tanggungjawab sebagai kepala keluarga dan kemampuan untuk berani dan mau melangkahkan kaki memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan hal ini pun sudah jadi bagian dari aturan perpajakan Indonesia, dimana seorang perempuan yang sudah menikah Pendapatan Tidak Kena Pajaknya dianggap sama dengan TK0 status lajang dengan asumsi suaminya-lah yang menanggung beban. Kasihan dong istri kamu kalau suaminya nggak menafkahi lagi di luar pendapatannya, sedangkan bayar pajak saja dia tidak mendapatkan pengurangan biaya lagi 😀 Ngomongin pajak, udah daftar belum untuk Kuliah WhatsApp ALAMI tentang Pelaporan Pajak Untuk Pendapatan Ujroh P2P kamu? Simak lebih lanjut infonya disini! Panduan Quran Tentang Keuangan 3 Al-Baqarah 275 “…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya terserah kepada Allah…” Yuk coba lebih sungguh-sungguh lagi buat menghindari riba seperti yang sudah dijelaskan di Al-Baqarah 275, ya! Yang sudah kejadian kemarin ya udah, namanya manusia emang tempatnya kesalahan dan lupa. Tapi jangan sampai lupa juga untuk kita perbaiki ya. Panduan Quran Tentang Keuangan 4 Al-Hasyr 7 “…Harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu…” Selain ngasih teman, saudara dan orangtua, jangan lupa sisihkan juga sebagian harta kamu untuk orang-orang yang benar-benar ngebutuhin ya, bahkan di luar lingkaran kamu. Inilah tujuan dari syariat zakat dan sedekah yang sangat direkomendasikan di Islam. Supaya harta nggak cuma muter-muter di tempatnya orang-orang yang memang sudah cukup dan kaya. Supaya mereka yang nggak punya cukup uang akhirnya bisa benar-benar bangkit dan keluar dari lingkaran kemiskinan. Bisa pasti, asal barengan seluruh penduduk negeri kompak ngelakuin ini. Siapa tahu jadi jalan Indonesia bisa benar-benar jadi negara maju tahun 2045. Panduan Quran Tentang Keuangan 5 Al-A’raf 31 “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” Di saat semua orang berlomba-lomba untuk bermewah-mewahan, sebagai umat Muslim kita bisa coba untuk lebih menghayati agama kita dengan tidak berlebihan, baik dalam hal makanan, minuman, ataupun untuk hal yang lainnya. Sesuai ayat ini, kita boleh makan dan minum, tapi nggak berlebih-lebihan. Usahain ketika memesan apapun nggak mubazir, cuma karena lapar mata saja. InsyaaAllah, usaha kamu terhitung ibadah, apalagi udah kamu niatin buat melaksanakan perintah Allah di dalam Quran. Yuk, lakukan hijrah finansial melalui pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan. ALAMI juga telah meluncurkan ALAMI Android Mobile App. Klik link ini untuk install ALAMI Mobile App sekarang! Content Manager at ALAMIBeing able to be part of a teamwork to spread more adoption of Islamic finance in the country is a privilege I'm really grateful for. In my spare time, I try to strike that elusive balance between social time and solitude time. Being able to be part of a teamwork to spread more adoption of Islamic finance in the country is a privilege I'm really grateful for. In my spare time, I try to strike that elusive balance between social time and solitude time.
Hasil pencarian tentang Ayat+tentang+pasar+dan+uang Dan mereka berkata "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Dan mereka berkata, "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan...di pasar-pasar....Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?...; dan adalah Tuhanmu maha Melihat. Dan adalah di kota itu yakni kota kaum Tsamud itu sembilan orang laki-laki dari kalangan kaum laki-laki...kerusakan di muka bumi dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat antara lain mereka merentenkan uang-uang...Dirham dan mereka tidak berbuat kebaikan tidak pernah melakukan ketaatan. Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada...dan Khabarnya. yang membedakan orang yang mengaku dirinya sebagai rasul, padahal dia memakan makanan seperti kita dan...berjalan di pasar-pasar untuk mencari penghidupan seperti yang dilakukan manusia lainnya?...Dan tentunya juga dia meminta kepada Tuhannya agar menurunkan seorang malaikat yang akan membantunya...memberi peringatan dan bermenyampaikan risalah. Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun tidak dapat berwasiat dan tidak pula dapat kembali...kepada keluarganya dari pasar dan dari tempat-tempat kesibukan mereka, semuanya mati di tempatnya masing-masing Demikianlah penjelasan dan perincian Kami tentang keadaan mereka....Neraka jahanam adalah balasan bagi mereka karena mereka telah mengingkari dan mengolok-olok ayat-ayat...dan para rasul Allah. mengambil janji yang dikukuhkan dari Ahl al-Kitâb agar mereka menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya dan...tidak menyembunyikan satu ayat pun kepada orang lain....Padahal dunia, bagaimanapun menyenangkannya, tidak lebih dari sekadar perhiasan mata uang yang tak berharga...dibandingkan hidayah dan petunjuk. Dan apabila dia mengetahui tentang ayat-ayat Kami yakni Alquran barang sedikit, maka ayat-ayat itu...Merekalah orang-orang yang banyak mendustakan ayat-ayat Kami itu yang memperoleh azab yang menghinakan Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian mengenai perintah dan larangan....Dan Allah Maha Mengetahui tentang apa yang Dia perintahkan dan apa yang Dia larang lagi Maha Bijaksana Jika orang yang menyombongkan diri itu mengetahui sedikit tentang ayat Allah, seluruh ayat-ayat Allah...dijadikannya sebagai bahan olokan dan hinaan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?...ayat ini menggambarkan tentang kengerian yang terdapat di dalam hari tersebut. Dan orang-orang yang paling dahulu dalam kebaikan, mereka adalah para nabi; ayat ini berkedudukan menjadi...Mubtada yaitu orang-orang yang paling dahulu lafal ayat ini mengukuhkan makna ayat pertama, dimaksud...sebagai ungkapan tentang keagungan kedudukan mereka. semuanya turun pada periode Mekah, kecuali dua belas ayat, yaitu ayat 26, 32, 33, 57, dan delapan ayat...Dilanjutkan dengan penjelasan-Nya tentang asal penciptaan manusia dan setan dan ancaman-Nya terhadap...Dalam ayat selanjutnya, Allah mengisyaratkan tentang kedudukan al-Qur'ân, kemudian membicarakan tentang...ayat-ayat seperti al-Qur'ân dan bagaimana manusia menyikapinya, tentang kekuasaan Allah untuk mendatangkan...ayat-ayat lainnya, tentang kedudukan al-Qur'ân yang mencakup kebenaran dan tentang keadaan orang-orang Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami pengetahuan...tentang isi Al Kitab, kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan Dan matahari berjalan ayat ini dan seterusnya merupakan bagian daripada ayat Wa-aayatul Lahum, atau...merupakan ayat yang menyendiri, yakni tidak terikat oleh ayat sebelumnya demikian pula ayat Wal Qamara..., pada ayat selanjutnya di tempat peredarannya tidak akan menyimpang dari garis edarnya....beredarnya matahari itu ketetapan Yang Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya lagi Maha Mengetahui tentang diterangkan dijelaskan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu karena di dalamnya mengandung kemudaratan dan... apabila kamu bertanya tentang macam-macam masalah sewaktu Nabi saw. masih ada niscaya akan turun ayat-ayat...Alquran yang menjelaskannya dan jika ayat-ayat Alquran telah turun niscaya isinya akan menjelek-jelekkan...kamu sendiri oleh karena janganlah kamu banyak bertanya tentang hal-hal itu; sesungguhnya Allah telah...memaafkan kamu tentang hal-hal itu sebelum kamu meminta maaf kepada-Nya, maka dari itu janganlah kamu Mereka menanyakan kepadamu tentang minuman keras dan berjudi apakah hukumnya?...menimbulkan rasa kenikmatan dan kegembiraan, dan dengan berjudi akan mendapatkan uang dengan tanpa susah...Ketika ayat ini diturunkan, sebagian sahabat masih suka meminum minuman keras, sedangkan yang lainnya...sudah meninggalkannya hingga akhirnya diharamkan oleh sebuah ayat dalam surat Al-Maidah....artinya sebagaimana dijelaskan-Nya kepadamu apa yang telah disebutkan itu dijelaskan-Nya pula bagimu ayat-ayat Dan jika kamu tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan itu, tentulah mereka akan manjawab..., "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja"....Katakanlah "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" ini berisikan, antara lain, pembicaraan tentang turunnya al-Qur'ân dan misi Rasulullah saw., penciptaan..., sikap orang-orang Mukmin ketika diingatkan dengan ayat-ayat dan penjelasan tentang balasan untuk orang-orang...Setelah itu dibicarakan tentang diturunkannya Tawrât kepada Mûsâ dan perlakuan Allah terhadap Banû Isrâ'îl...Di antara tujuan terpenting yang terkandung dalam surat ini adalah pengarahan pandangan kepada ayat-ayat...tentang alam semesta, pembicaraan tentang kebangkitan dan bantahan terhadap orang-orang yang mengingkarinya Dan ceritakanlah kepada mereka tentang Ibrahim di dalam Al-Kitab ini Alquran, yaitu tentang kisahnya...membenarkan seorang yang sangat jujur dalam keimanannya lagi seorang nabi hal ini dijelaskan dalam ayat Kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui ayat ini merupakan pengukuh dari ayat sebelumnya...; dan pada ayat ini dipakai kata Tsumma untuk memberikan pengertian, bahwa ancaman yang kedua lebih keras...dan lebih berat daripada ancaman yang dikandung pada ayat sebelumnya....Selanjutnya Allah swt. memberikan isyarat yang menunjukkan tentang kekuasaan-Nya untuk membangkitkan Kalaulah orang-orang musyrik itu mencelamu karena kamu memakan makanan dan berjalan di pasar untuk bekerja...dan mencari penghasilan, maka itu sebenarnya adalah ketentuan Allah yang berlaku pada rasul-rasul sebelum...Setiap orang yang Kami utus dari mereka selalu memakan makanan dan pulang pergi ke dan dari pasar....Maka apakah kalian akan bersabar mempertahankan kebenaran kalian, wahai orang-orang Mukmin, dan tetap...Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan akan membalas kalian semua sesuai dengan perbuatannya. Ayat berikut ini turun tentang orang-orang Yahudi, Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan kepada...manusia apa-apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan dan petunjuk seperti ayat rajam dan tentang...dalam Alkitab yakni Taurat mereka itu dikutuk oleh Allah maksudnya disingkirkan-Nya dari rahmat-Nya dan Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. ayat ini mengungkapkan tentang kedudukan hari pembalasan yang agung itu. Apakah kalian hai orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit; lafal ayat ini dapat dibaca...Tahqiq dan Tas-hil yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?...Allah telah membinanya lafal ayat ini menjelaskan tentang cara penciptaan langit. wahai Rasul, bahwa apabila engkau tanya orang-orang munafik itu-setelah rahasia mereka terbongkar-tentang...alasan hujatan mereka terhadap agama dan ejekan mereka kepada Allah dan ayat- ayat-Nya, mereka akan...beralasan meminta maaf dengan berkata, "Kami hanya bercanda dan bersenda gurau."...Katakan kepada mereka, "Apakah kalian bercanda dan bersenda gurau dengan mengolok-olok Allah, ayat-Nya...dan Rasul-Nya?"
ayat alquran tentang uang